Kode Etik Guru: Apakah Perilaku Guru Sebagai Pendidik Perlu Diatur? Guru bukan hanya penyampai ilmu, tetapi juga teladan moral. Mari bersama menjaga martabat profesi dengan menjunjung tinggi Kode Etik Guru.
Guru merupakan sosok yang memiliki posisi strategis dalam dunia pendidikan. Tidak hanya bertugas mentransfer ilmu pengetahuan, guru juga berperan membentuk karakter, moral, dan kepribadian peserta didik. Oleh karena itu, profesi guru disebut sebagai profesi mulia (noble profession).
Namun, peran besar ini juga membawa konsekuensi. Setiap ucapan, sikap, dan perilaku guru diamati serta ditiru oleh peserta didik. Inilah alasan mengapa perilaku guru perlu diatur dalam sebuah Kode Etik agar tugas dan tanggung jawab profesi berjalan sesuai norma moral, etika, dan hukum.
B. Apa Itu Kode Etik Guru?
Kode Etik Guru adalah seperangkat norma atau aturan moral yang menjadi pedoman bagi guru dalam menjalankan profesinya. Kode etik ini mencakup bagaimana guru berhubungan dengan peserta didik, sesama rekan guru, orang tua, masyarakat, bahkan dengan dirinya sendiri.
Tujuan utama dari kode etik adalah:
C. Prinsip-Prinsip Kode Etik Guru
Mengacu pada nilai-nilai dasar profesi pendidikan, terdapat tiga dimensi utama dalam kode etik guru:
D. Mengapa Perilaku Guru Perlu Diatur?
Beberapa alasan mendasar antara lain:
5. Dampak Jika Kode Etik Guru Dilanggar
6. Komitmen Bersama
Sebagai bagian dari komunitas pendidikan, setiap guru harus berkomitmen untuk:
Melalui sosialisasi kode etik ini, baik secara langsung maupun melalui media digital, kita berharap lahir generasi pendidik yang lebih berintegritas, profesional, dan berkarakter.
7. Penutup
Perilaku guru sebagai pendidik memang perlu diatur melalui kode etik. Bukan untuk membatasi kebebasan guru, melainkan untuk memastikan bahwa setiap langkah, ucapan, dan tindakan guru selalu berada dalam jalur yang benar demi kepentingan peserta didik dan martabat profesi.
Mari bersama menjaga marwah profesi guru dengan selalu mematuhi Kode Etik Guru. Dengan begitu, kita tidak hanya mencetak siswa yang cerdas, tetapi juga generasi bangsa yang berakhlak mulia